KEEP HEALTHY WITH OUR HOMEGROWN MEDICINE - PART 5

KEAMANAN PANGAN PRODUK HERBAL

FOOD SAFETY ON HERBAL PRODUCTS

Di Indonesia, industri jamu ataupun produk herbal sangat berkembang.

Produk-produk tersebut peredarannya diawasi oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

BPOM melaksanakan evaluasi produk sebelum dipasarkan dan pengawasan produk di pasar sesuai dengan standar internasional.

Semua produk herbal yang beredar di pasaran harus melalui uji keamanan yang dilakukan oleh badan resmi milik pemerintah ini.

Produk yang telah terdaftar dan lulus uji keamanan akan mendapatkan nomor registrasi yang akan tertera pada kemasan produk.

Produk yang telah lolos uji BPOM merupakan produk resmi yang dijamin keamanannya.

In Indonesia, herbal medicine industry is highly developed.

All products that sold on the market are controlled by National Agency of Drugs and Foods Control (BPOM).

BPOM conducts pre-market  evaluation and post-market control based on international standard.

All herbal products must be tested on the safety that conducted by this Agency.

The products that have already tested and safe to be consumed will get registered numbers and it must be marked on the packages.

Products that have been passed food safety tests are legal products.

Produk herbal yang beredar di pasaran harus melalui berbagai tahap pengujian.

Dan untuk mengetahui tahap pengujian atau kategorinya, kita dapat melihat tanda di setiap kemasan produk herbal resmi.

Tahap pertama adalah teruji secara empiris.

Produk yang baru melalui tahap ini akan dikelompokkan dalam kategori  'Jamu'.

Dan kita dapat melihat logo kategori ini pada kelompok jamu di setiap kemasannya.

Herbal products that sold on the market must be tested on so many stages.

And to know the test that have been passed, we can see the logo on each package of the legal products.

The first stage is empirically tested.

The products that just tested empirically are grouped on category 'Jamu' or traditional herbal medicines.

And we can see the logo of this category at every packages.

Tahap kedua adalah uji pre-klinis.

Produk diuji di dalam laboratorium dan proses produksinya telah memenuhi standar prosedur pengolahan obat yang baik (GMP).

Produk yang telah melalui uji ini akan dikelompokkan dalam 'obat herbal terstandar'.

The second stage is pre-clinic tested.

The products have observed in laboratory, and the production processes have suitable to Good Manufacturing Procedure (GMP).

The products that passed this test are grouped in 'Standardized Herbal Medicine'.

Tahap ketiga atau tahap terakhir adalah telah teruji secara klinis.
Dan produk yang telah melalui tahap ini dikelompokkan ke dalam fitofarmaka.

The third and also final stage is clinically tested.
And products that have passed this test will grouped in Phytopharmaca.

Masalah utama dalam mengkonsumsi obat tradisional adalah dosis dan cara pengolahannya.

Tapi kita tidak akan menemui masalah ini jika kita menggunakan produk legal.

Karena pada setiap produk telah disertakan petunjuk pemakaian dan dosis, peringatan dan juga ukuran penyajian.

Menggunakan produk legal jauh lebih aman dibanding meracik atau meramu sendiri.

The main problem on consuming traditional medicines is about the dosage and the way on processing.

But we can't find the problem if we use legal products.

Because each product include user guide and dosage, cautions and also other interesting information

Using legal products is much safer than mix their own.